Kisah Nabi Dzulkifli Lengkap

kisah nabi dzulkifli lengkap dari lahir sampai wafat
  

MUSLIMIDIA.COM - Kisah Nabi Dzulkifli.

Nabi Zulkifli merupakan putra Nabi Ayyub, nama asli Nabi Zulkifli adalah Basyar. 

Beliau tinggal di negeri Syam yang dipimpin oleh seorang raja yang sudah tua dan tidak memiliki keturunan.

Nabi Zulkifli AS dikenal memiliki kesabaran yang luar biasa. Beliau tak pernah marah, amanah, adil, dan teguh dalam pendirian yang diwarisi oleh sang ayah.

Nama Nabi Dzulkifli ‘alaihi as-salam disebut dalam Al-Qur’an 2 kali, pertama pada Surat Al-Anbiya’ ayat 85, dan kedua Surat Shad ayat 48. Kedua surat itu adalah masuk kelompok surat-surat Makkiyah.

Alloh berfirman:  

"Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. semua mereka termasuk orang-orang yang sabar." (Q.S. Al-Anbiya’ 21: 85).

"Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa’ dan Dzulkifli. semuanya termasuk orang-orang yang paling baik." (Q.S. Shad 38: 48) .

Dalam hidupnya, Nabi Zulkifli besar di lingkungan raja yang sangat bijaksana. 

Sejak kecil pun, ia tidak pernah berbohong. 

Banyak masyarakat yang mengenalnya sebagai seorang yang berlaku baik kepada siapa pun. 

Inilah yang membuat sikap dan pendiriannya tidak mudah goyah.

 

Nabi Dzulkifli Diangkat Menjadi Raja

Raja negeri Syam tidak memiliki keturunan, suatu ketika saat ia merasa umurnya sudah tua, ia berusaha mencari pengganti dirinya untuk memimpin negeri Syam.


Ia berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada siapa saja yang mau bertanggung jawab menjalankan amanah umat dan orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT.

Di hadapan seluruh rakyatnya, raja itu berkata, 

"Siapa di antara kamu sekalian yang sanggup berpuasa pada siang hari dan beribadah pada malam harinya, juga tidak akan marah-marah, kepadanya akan saya serahkan kerajaan ini. Karena saya sudah sangat tua,".

Berdirilah seorang pemuda bernama Basyar (Nabi Zulkifli) seraya berkata "Hamba sanggup tuanku".

Tidak ada satu orang pun yang menjawab selain Basyar (Nabi Zulkifli) pada saat itu.

Maka akhirnya ia diangkat sebagai raja untuk menggantikan raja negeri Syam yang sudah tua.

Sejak saat itu, Basyar berganti nama menjadi Dzulkifli yang artinya orang yang sanggup memegang janji.

Dzulkifli menjadi raja yang tidak pernah lalai dalam mengemban tugas. 

Memenuhi seluruh kebutuhan rakyatnya secara adil tanpa masalah.

Suatu ketika terjadilah pemberontakan dari orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT. 

Nabi Zulkifli AS meminta prajurit dan rakyatnya untuk datang ke medan tempur. 

Namun, tidak ada satu rakyat pun yang berani. 

Mereka takut mati, sehingga mereka meminta Nabi Zulkifli AS mendoakan kepada Allah SWT untuk menjamin hidup mereka.

Tanpa berpikir dua kali, Nabi Zulkifli berdoa kepada Allah SWT yang segera dijawab oleh-Nya. 

Kemenangan pun diraih tanpa seorang pun dari mereka yang gugur dalam pertempuran atas izin Allah SWT. 

 

Nabi Dzulkifli Digoda Iblis

Iblis berniat menggoda Nabi Dzulkifli agar lalai dan gagal dalam mengemban tugasnya sebagai raja.

Suatu ketika iblis datang menemui Nabi Dzulkifli.

Iblis tersebut memiliki tipu daya yang begitu licik. Ia berubah wujud menjadi seorang manusia tua dan mengetuk pintu rumah Nabi Zulkifli untuk menggoyahkan kesabaran beliau. 

"Siapa Anda," ujar Nabi Zulkifli kepada setan yang menyamar. 

"Hamba musafir, semua barang kepunyaan hamba dirampok orang," balas setan tersebut.

Dengan rasa iba, Nabi Zulkifli meminta setan yang menyamar tersebut datang besok hari ke kerajaannya.

Namun, yang ditunggu tak kunjung datang, padahal Nabi Zulkifli sudah meluangkan waktu untuk membantu setan yang menyamar itu.

Iblis tersebut sengaja tidak menepati janji untuk menguji kesabaran Nabi Dzulkifli.

Nabi Dzulkifli yang tidak tahan dengan kantuknya kemudia memilih beristirahat.

Ia menitip pesan kepada keluarganya agar ia tidak dibangunkan saat sedang istirahat jika ada yang datang mencarinya.

Setan itu kembali menjelma menjadi pria tua, datang dan mengetuk rumah Nabi Zulkifli. 

Akan tetapi, keluarga beliau melarangnya karena permintaan dari Nabi Zulkifli sendiri.

Tidak terima atas penolakan, setan yang menyamar itu pun masuk melalui lubang di dinding rumah. 
 
Dia membangunkan Nabi Zulkifli yang sedang tertidur pulas seraya berkata,
 
"Lihatlah dari mana aku datang".
 
Menyadari bahwa pintu rumahnya terkunci, tetapi bapak tua tersebut tetap bisa masuk, Nabi Zulkifli pun berseru, "Kau musuh Allah!".
 
Setan itu pun menjawab, 
 
"Benar, kau telah membuatku putus asa untuk menggodamu. Maka kulakukan perbuatan yang kau saksikan sendiri agar kau marah.".
 
Namun Nabi Dzukifli tidak marah sedikitpun dengan apa yang dilakukan oleh iblis tersebut.
 
Sifat sabar yang dimiliki oleh Nabi Zulkifli As sudah seyogyanya dijadikan teladan oleh seluruh umat Islam baik saat beribadah maupun saat berkomunikasi dengan orang lain.