Kisah Nabi Yusuf Lengkap

 Kisah Nabi Yusuf Lengkap

MUSLIMIDIA.COM - Kisah Nabi Yusuf.

Nabi Yusuf alaihissalam adalah putra dari Nabi Ya'kub dan Ribka.

Nabi Yusuf adalah cucu dari Ishaq, silsilah lengkapnya adalah Yusuf bin Yaʿqub bin Ishaq bin Ibrahim bin Azar bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.

Nabi Yusuf mempunyai dua belas orang saudara, beliau merupakan anak ke tujuh.

Di antara kedua belas saudara Nabi Yusuf, hanya Bunyamin saudara sekandungnya, namun ibu kandungnya wafat ketika ia berusia 12 tahun.

Nabi Yusuf Dibuang Ke Dalam Sumur

Al-Qur'an mengawali kisah Yusuf saat ia masih muda. Ia bermimpi melihat sebelas planet, matahari, dan bulan bersujud padanya (Yusuf 12 ayat ke 4).

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ

Di antara kisah-kisah itu adalah kisah Yûsuf(1) ketika ia berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku, aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, tunduk dan bersujud di hadapanku." (1) Lihat catatan kaki tafsir ayat 84 dan 85 surat ini. (4)

Mimpi itu ia beritahukan kepada ayahnya, Yaqub yang menyuruhnya agar tidak memberitahukan mimpi itu kepada saudara-saudaranya yang pencemburu (Yusuf 12 ayat ke 5).

قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًاإِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنسَانِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

Ayahnya berkata, "Hai anakku, jangan kamu ceritakan mimpi itu kepada saudara-saudaramu, sebab akan menimbulkan kedengkian di hati mereka sehingga mereka tergoda oleh setan untuk mengatur siasat mencelakakanmu. Mereka akan membuat tipu daya dan berbuat makar terhadapmu. Sesungguhnya setan adalah musuh manusia yang sangat nyata. (5)

Nabi Yusuf as juga merupakan anak yang paling disayangi Yaqub, sehingga saudaranya merasa cemburu dan mereka merencanakan suatu rencana untuk membuang Yusuf (Yusuf ayat ke 8).

إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰ أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ

Yaitu, ketika saudara-saudara Yûsuf berkata kepada sesama mereka, "Sesungguhnya Yûsuf dan saudara kandungnya lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita adalah satu kelompok yang kuat dan lebih bermanfaat bagi ayah daripada mereka berdua. Dengan lebih menganakemaskan Yûsuf dan saudara kandungnya daripada kita, sesungguhnya ayah kita telah keliru dan jauh dari kebenaran. Padahal kebenaran itu amat jelas." (8)

Saudara-saudara Nabi Yusuf alaihissalam meminta izin pada Nabi Yaqub as untuk membawa Nabi Yusuf as pergi bersama mereka, dan mereka diizinkan. Dalam perjalanan, Yusuf dimasukkan ke dalam sumur dan ditinggal pergi oleh saudara-saudaranya. Sehingga kemudian segerombolan kafilah yang sedang dalam perjalanan ke Mesir melewati sumur tersebut. Mereka berhenti untuk mengambil air, namun bukan air yang mereka dapatkan, melainkan pemuda tampan yang keluar dari sumur.

Nabi Yusuf Difitnah dan Dipenjara

Nabi Yusuf pun dibawa dibawa oleh mereka ke Mesir untuk dijadikan budak.

Nabi Yusuf kemudian menjadi pelayan di rumah Raja Al Aziz hingga beberapa tahun kemudian.

Kian lama Nabi Yusuf pun tumbuh menjadi lelaki tampan hingga istri Raja Al Aziz yang bernama Zulaikha merasa tertarik dan berusaha menggoda Nabi Yusuf, namun beliau menolaknya (Yusuf ayat ke 23).


وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ اللَّـهِ ۖ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ ۖ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ

Wanita yang rumahnya ditempati Yûsuf di bawah kekuasaannya ingin merayu Yûsuf agar ia mau menggaulinya. Wanita itu mendekat ke hadapan Yûsuf dan menampakkan keindahan tubuhnya. Ia menutup semua pintu rapat-rapat dan berkata, "Kemarilah mendekat kepadaku, telah kusediakan diriku untukmu." Yûsuf berkata, "Aku berlindung kepada Allah dari segala bentuk kejahatan. Bagaimana mungkin aku melakukan hal itu besamamu sementara suamimu yang mulia itu adalah tuanku yang telah memposisikan aku dengan baik? Sesungguhnya tidak akan beruntung orang-orang yang menzalimi manusia dengan berkhianat melakukan zina."(23)

Tapi, semakin kuat Yusuf menolak, semakin kuat istri pembesar kerajaan Mesir itu merayu dan memaksanya.

Apalagi mereka hanya berdua saja di dalam kamar. Keadaan sekitarnya juga sangat sepi. Para pembesar kerajaan sedang sibuk dengan urusan kerajaan.

قَالَتْ فَذَٰلِكُنَّ الَّذِي لُمْتُنَّنِي فِيهِ ۖ وَلَقَدْ رَاوَدتُّهُ عَن نَّفْسِهِ فَاسْتَعْصَمَ ۖ وَلَئِن لَّمْ يَفْعَلْ مَا آمُرُهُ لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونًا مِّنَ الصَّاغِرِينَ

Istri al-'Azîz mengomentari omongan mereka dengan berkata, "Pemuda tampan yang telah memesona dan membuat kalian terkagum-kagum itulah yang membuat kalian mencerca aku. Aku telah memintanya dan mencoba memperdayanya untuk memenuhi ajakanku, tetapi ia enggan, seakan-akan dirinya terjaga dan ia ingin selalu terus menjaganya. Sungguh, jika ia tidak menuruti perintahku, maka ia akan dijebloskan ke dalam penjara dan akan menjadi terhina."(32)

Bisikan setan telah membuat Zulaikha lupa segalanya. Yang ada dalam pikirannya saat itu adalah Yusuf harus tunduk dan takluk kepadanya.

Tapi, atas penjagaan Allah SWT, Yusuf tetap bersikeras menolak bujuk rayu Zulaikha.

Karena semakin terdesak, Yusuf segera berlari ke arah pintu keluar.

Tapi, Zulaikha mengejar dari belakang dan mencengkeram baju bagian belakang Yusuf hingga robek. Pada saat itulah, suami Zulaikha muncul di depan pintu.

Zulaikha panik dan justru memfitnah Nabi Yusuf didepan suaminya.

Zulaika berkata bahwa Nabi Yusuf hendak melakukan perbuatan tercela terhadapnya.

Meski Qithfir merasa ada yang aneh dan tidak percaya sepenuhnya kepada istrinya, tapi dia tetap menghukum Yusuf.

Hal itu terpaksa ia lakukan untuk melindungi nama baik keluarganya. Yusuf pun akhirnya mendekam dalam penjara (Yusuf ayat ke 33).


قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ ۖوَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ الْجَاهِلِينَ

Yûsuf berkata, setelah mendengar ancaman istri al-'Azîz dan juga mendengar nasihat wanita-wanita itu agar menuruti saja keinginannya, "Ya Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada permintaan mereka kepadaku. Sebab, itu berarti melanggar perintah-Mu. Kalau saja Engkau tidak melindungi aku dari makar dan tipu daya mereka, niscaya aku cenderung mengikuti mereka, sehingga aku termasuk orang-orang bodoh dan bersalah." (33)

Kisah Nabi Yusuf as Menakwilkan Mimpi Raja

Dalam Kisah Nabi Yusuf as selanjutnya diceritakan bahwa di dalam penjara, mereka mengetahui bahwa Yusuf memiliki kejujuran yang tinggi dan dapat menafsirkan mimpi (Yusuf ayat ke 36).

وَدَخَلَ مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيَانِ ۖ قَالَ أَحَدُهُمَا إِنِّي أَرَانِي أَعْصِرُ خَمْرًا ۖ وَقَالَ الْآخَرُ إِنِّي أَرَانِي أَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِي خُبْزًا تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُ ۖ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيلِهِ ۖ إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Bersama Yûsuf, masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda dari pelayan raja. Salah seorang di antara mereka berkata kepada Yûsuf, "Aku bermimpi memeras anggur untuk kujadikan khamar." Yang lainnya berkata, "Aku bermimpi membawa roti di atas kepala, kemudian sebagian roti itu dimakan burung. Beritahulah kami, hai Yûsuf, takwil mimpi kami dan kesudahan nasib kami berdasarkan petunjuk mimpi itu. Sesungguhnya Kami sangat yakin bahwa kamu termasuk orang-orang yang mempunyai sifat baik dan kemampuan menakwil mimpi dengan baik."(36)

Allah SWT memberikan anugerah yang luar biasa kepada Yusuf, yaitu kemampuan menafsirkan mimpi.

Dengan kemampuannya itu, Yusuf telah menyelamatkan kerajaan Mesir dari kelaparan akibat kemarau yang sangat panjang.

Hal itu bermula ketika pada suatu malam, raja Mesir yaitu Raja Arroyan, bermimpi.

Dalam mimpinya, ia melihat tujuh ekor sapi gemuk-gemuk muncul dari sungai dan merumput di padang rumput tak jauh dari sungai itu.

Tak lama kemudian, muncul tujuh ekor sapi kurus-kurus dari sungai.

Ketujuh sapi itu segera bergabung merumput bersama tujuh ekor sapi gemuk-gemuk. Tapi tiba-tiba, ketujuh ekor sapi kurus itu memakan tujuh ekor sapi gemuk.

Mimpi Raja Mesir pun berlanjut, ia melihat tujuh bulir gandum yang segar di sebuah batang kayu dan tujuh bulir gandum kering di sebuah batang kayu yang lain.

Sama dengan mimpinya sebelumnya, tujuh bulir gandum kering ini memakan habis tujuh bulir gandum yang segar.

Nabi Yusuf menafsirkan mimpi tersebut, bahwa akan datang tujuh tahun dengan musim subur berturut-turut di negeri ini.

Tujuh tahun tersebut akan membawa kemakmuran. Segala jenis tanaman akan memberikan hasil yang luar biasa dan berlimpah ruah.

Setelah musim subur itu, akan datang musim kemarau selama tujuh tahun yang menyebabkan kemarau panjang. Saat itu, tak ada tanaman yang tumbuh.

Jadi, selama masa subur itu, simpanlah hasil-hasil panen untuk persiapan di musim kemarau kelak.

Setelah Raja yang mendengar tafsir Nabi Yusuf ia menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi sebelumnya. Zulaikha akhirnya mengakui apa yang dilakukannya pada Nabi Yusuf.

Nabi Yusuf akhirnya dibebaskan dan raja menghendaki ia bekerja untuknya. Yusuf pun diangkat menjadi menteri yang mengurus pengelolaan pangan dan harta kekayaan kerajaan.

Ketika masa kemarau tiba, seluruh wiayah Mesir terkena dampaknya. Termasuk perkampungan dimana keluarga Nabi Yusuf berada.

Saudara-saudara Nabi Yusuf datang ke Mesir untuk meminta makanan. Mereka diperbolehkan menghadap Nabi Yusuf, namun teryata saudara-saudaranya tidak mengenalinya.

Nabi Yusuf memiliki trik, yaitu jika mereka ingin meminta makanan lagi, mereka diharuskan membawa adik laki-laki bungsu mereka Benyamin.

Saudara-saudara Nabi Yusuf pun menuruti perkataannya, diajaklah Benyamin pergi ke Mesir untuk meminta bantuan pangan.

Ketika mereka telah mendapatkan makanan dan hendak pulang, Nabi Yusuf memasukkan piala emas ke dalam karung yang dibawa oleh Benyamin.

Hal tersebut menyebabkan Benyamin di tahan dan tidak boleh pulang (ini merupakan trik Nabi Yusuf).

Nabi Yaqub pun semakin merasa sedih karena kehilangan anak bungsunya, seketika itu juga ia kehilangan penglihatannya karena kehilangan Yusuf dan saudaranya.

Kisah Nabi Yusuf as selanjutnya diceritakan bahwa ketika saudara-saudara Nabi Yusuf datang lagi kepadanya, Yusuf mengungkapkan jati dirinya pada mereka.

Saudara-saudara Nabi Yusuf akhirnya meminta maaf atas tindakan mereka.

Nabi Yusuf kemudian meminta mereka membawakan bajunya kepada ayahnya dan mengusapkan pada wajah ayahnya untuk memulihkan penglihatannya dan juga memerintahkan mereka untuk membawa orangtua dan keluarga mereka ke Mesir.

Setelah tiba di Mesir, orang tua dan saudara-saudaranya bersujud untuk menghormatinya.

Nabi Yusuf kemudian mengingatkan akan mimpinya pada masa muda yang ditafsirkan oleh ayahnya; sebelas planet, matahari, dan bulan bersujud padanya.